Insight: Top of Mind by John Hall

Sekarang, fokus marketing lebih pada pelanggan, jadi produk dan layanan harus benar-benar bisa menyelesaikan masalah mereka. Teknik marketing zaman sekarang lebih mengarah pada membangun kepercayaan dan loyalitas lewat konten yang relevan dan tepat sasaran. Inilah fondasi utama untuk alat dan metode marketing yang akan kita bahas selanjutnya.

Buku Top of Mind karya John Hall memberikan semua saran untuk membantu bisnismu jadi relevan dan dicari banyak orang. Di sini, kamu bakal belajar cara membuat pesan yang bikin orang merasa kamu bisa baca pikiran mereka karena konten yang kamu buat sangat relate dengan mereka.


Strategi You Marketing Berbasis Kepercayaan dan Nilai
Pernah nggak sih, kamu senang dapet telepon dari telemarketer atau malah excited pas ada sales ketok pintu rumah? Pasti nggak ya. Justru, mereka sering bikin kesal dan ganggu hari-hari kita.
Ini adalah contoh dari Me Marketing, yang dulu fokus banget pada si sales dan gimana dia nge-highlight betapa kerennya produk atau perusahaan mereka.
Sekarang, marketing udah mulai beralih dari Me Marketing ke You Marketing. Ini terutama dipengaruhi oleh perubahan cara orang berinteraksi dengan bisnis lewat internet. Sekarang orang bisa cari tahu, bandingkan produk, dan buat keputusan sendiri.

Dengan munculnya software ad-blocker, iklan pop-up dan banner jadi makin jarang. Jadi, gimana cara marketing yang efektif tanpa bikin orang sebel? You Marketing jawabannya, dengan fokus membangun kepercayaan dan nilai tanpa teknik yang agresif. Ini berarti hubungan dengan pelanggan dibangun lewat sosial media dan konten yang bermakna.


Content Triggers dan Knowledge Bank untuk Tetap Relevan
Pelaku You Marketing bekerja keras supaya kelihatan seperti bisa membaca pikiran audiensnya. Kalau kamu pernah baca artikel yang terasa seperti ditulis khusus buat kamu, itu bisa jadi hasil kerja dari You Marketer yang menggunakan alat bernama content trigger.
Content trigger bisa berupa pertanyaan populer atau masalah yang banyak orang hadapi. Untuk nemuin topik yang tepat, kamu cukup dengerin pelangganmu dan cari tahu apa yang mereka butuhkan. Misalnya, jika banyak petani yang siap tanam buah naga, konten yang relevan bisa tentang cara menanam dan merawat buah naga.

Selain itu, You Marketer butuh knowledge bank, yaitu tempat untuk menyimpan ide, pengalaman, insight, dan update yang bisa dipakai kapan saja. Aplikasi seperti Google Keep atau Notion bisa membantu buat mengorganisir knowledge bank ini. Semua karyawan, dari berbagai divisi, bisa memberi kontribusi ide untuk konten, jadi perspektifnya lebih luas.


Bangun Kepercayaan dengan Brand yang Ramah dan Transparan
You Marketer yang efektif tahu betul pentingnya membangun brand yang ramah. Brand harus terlihat manusiawi, tidak dingin dan kaku seperti robot. Orang cenderung lebih nyaman membeli dari brand yang terasa peduli. Misalnya, penulis blog bisa berbagi cerita pribadi yang bisa membuat brand terasa lebih dekat dan relatable.

Selain ramah, transparansi juga penting. Bisnis yang tidak jujur akan kesulitan menutupi kesalahan mereka. Sebaliknya, jika selalu transparan, kamu nggak perlu khawatir masalah yang tersembunyi. Contoh buruknya adalah Mast Brothers, yang berbohong tentang cokelat artisanal mereka. Sebaliknya, Pat Flynn dari Smart Passive Income selalu terbuka tentang penghasilannya dan kesulitan yang dihadapi, yang justru membangun kepercayaan.


Konten yang Konsisten dan Networking untuk Kepercayaan
Agar brand tetap relevan, kamu harus terus meng-update konten secara konsisten. Jangan biarkan pelanggan menemukan konten lama yang nggak lagi relevan. Misalnya, MasterCard yang gagal konsisten dalam memposting konten, sementara Dharmesh Shah dari HubSpot terus menerus memposting artikel, yang membantu dia membangun kredibilitas dan follower yang banyak.

Untuk mengatasi tantangan ini, kamu bisa membentuk Creative Ritual dengan menyisihkan waktu setiap hari untuk mengumpulkan ide kreatif. Juga, networking events bisa jadi cara efektif untuk terhubung dengan klien, dan membangun kredibilitas. Dengan mendengarkan masalah orang dan menawarkan solusi lewat konten yang sudah kamu buat, kamu bisa membangun hubungan yang kuat.


Tentukan Tujuan Brand yang Kuat dan Libatkan Semua Karyawan
Apa yang bikin brandmu menonjol? Bukan cuma apa yang brandmu lakuin, tapi kenapa. Kenapa brandmu ada? Ini adalah alasan yang mendalam tentang visi dan misi yang kamu pegang. Setelah kamu punya kenapa yang jelas, pastikan semua tim terlibat dalam menyebarkan pesan itu ke publik, jadi mereka bisa jadi pemimpin pemikiran.

Dengan cara ini, brandmu nggak hanya terlihat lebih manusiawi, tetapi juga menciptakan koneksi yang lebih kuat dengan pelanggan. Ajak semua tim untuk ikut berbagi ide dan konten di sosial media mereka. Ini juga membuat mereka merasa dihargai dan lebih mungkin mendukung brand-mu.


Siip… Sekarang kamu sudah tahu langkah-langkah untuk sukses dalam You Marketing.